Hotline +62 821 28 300 300

Artikel & Berita

Osteoporosis

Anda tentu sudah pernah mendengar kata osteoporosis atau yang sering disebut sebagai tulang keropos. Akan tetapi, taukah anda apa sebenarnya osteoporosis, bagaimana osteoporosis itu terjadi, apa gejalanya, dan bagaimana mencegah atau mengobatinya? Artikel ini akan membantu anda memahami apa itu osteoporosis dan langkah-langkah pencegahan serta pengobatannya.

Apa itu osteoporosis?
Osteoporosis berasal dari kata “osteo” yang berarti tulang, “porous” yang berarti berpori, dan “osis” yang berarti penyakit. Secara harafiah, osteoporosis berarti penyakit yang menyebabkan timbulnya pori-pori pada tulang.



Pori-pori merupakan struktur yang memang ditemukan pada tulang normal. Pada osteoporosis, pori-pori pada tulang menjadi semakin besar dan banyak, sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah.

Bagaimana osteoporosis terjadi?
Tulang merupakan struktur hidup yang terus berganti selama hidup, sama halnya seperti kulit ari yang terlepas dan digantikan oleh kulit baru. Tulang yang lama akan diserap dan digantikan oleh pembentukan tulang baru. Dalam keadaan normal, kecepatan penyerapan tulang sama dengan kecepatan pembentukan tulang baru, sehingga kualitas tulang tidak berubah. Oleh karena suatu hal, misalnya karena proses penuaan atau penyakit tertentu, proses penyerapan tulang terjadi lebih cepat daripada proses pembentukan tulang, maka terjadilah osteoporosis.

Apa penyebab osteoporosis?
Menurut penyebabnya osteoporosis dapat dibedakan menjadi dua, osteoporosis primer dan sekunder. Penyebab osteoporosis primer tidak jelas dengan kejadiannya seiring dengan pertambahan usia. Osteoporosis sekunder adalah osteoporosis yang terjadi karena suatu sebab yang sudah diketahui, misalnya pada penggunaan obat-obatan steroid.

Apa faktor risiko osteoporosis?
Faktor risiko seseorang untuk mengalami osteoporosis adalah usia tua, riwayat keluarga, riwayat patah tulang punggung sebelumnya, riwayat trauma, kelainan hormonal, perokok, peminum alkohol, gizi kurang, kurang gerak, atau pengunaan obat tertentu seperti steroid. Beberapa faktor risiko dapat dicegah, sedangkan faktor risiko seperti usia tua merupakan faktor alami yang tidak dapat berubah.

Siapa yang dapat terkena osteoporosis?
Tergantung penybabnya, osteoporosis dapat mengenai semua orang baik pria maupun wanita yang memiliki faktor risiko diatas.

Apa gejala osteoporosis?
Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan gejala sehingga sering tidak disadari oleh penderitanya. Pasien umumnya baru datang setelah osteoporosisnya sudah parah sehingga terjadi patah tulang. Tulang yang mengalami osteoporosis akan sangat mudah patah, walaupun hanya karena trauma ringan. Tulang yang sering patah karena osteoporosis antara lain tulang pergelangan tangan, tulang panggul, dan tulang punggung. Tulang punggung yang patah, bila tidak menimbulkan nyeri, dapat menyebabkan penurunan tinggi badan dan tubuh menjadi bongkok.



Bagaimana osteoporosis di-diagnosa?
Osteoporosis dapat diduga bila pada pasien usia tua terjadi patah tulang walaupun trauma yang terjadi hanya ringan, misalnya terpeleset saat sedang berjalan.

Untuk mengetahui osteoporosis secara dini, dapat dilakukan pengukuran densitas mineral tubuh. Pengukuran ini sering disebut sebagai DEXA (dual energy x-ray absorptiometry). Sebenarnya, masih ada beberapa cara lain untuk mengukur densitas mineral tubuh, namun DEXA hingga saat ini masih merupakan standar pengukuran.

Bagaimana pemeriksaan DEXA dilakukan?
Pemeriksaan DEXA mirip dengan pemeriksaan ronsen biasa, dengan tingkat radiasi yang lebih rendah.

Siapa yang perlu menjalani pemeriksaan DEXA?
Semua pasien dengan faktor risiko osteoporosis disarankan untuk melakukan pemeriksaan DEXA. Kecuali pada wanita hamil, hampir tidak ada kontraindikasi untuk pemeriksaan ini.

Bagaimana mengartikan pemeriksaan DEXA?
Hasil pemeriksaan DEXA dinyatakan dalam T-score. T-score pada tulang yang normal adalah antara 1 hingga (-1). Bila T-score anda dibawah (-2,5) maka anda menderita osteoporosis. T-score antara (-1) dan (-2,5) disebut sebagai osteopenia.

Bagaimana mengobati osteoporosis?
Saat ini, terdapat beberapa obat-obatan yang dapat dipakai untuk mengobati osteoporosis. Tergantung beratnya osteoporosis anda, dokter mungkin akan memberikan obat jenis bifosfonat, kalsitonin, atau hormon kepada anda. Obat-obatan ini umum tersedia dalam bentuk obat minum dan obat infus. Beberapa obat, khususnya jenis bifosfonat, memiliki cara pakai yang cukup unik. Hubungi dokter bedah tulang anda untuk membantu anda memilih jenis obat yang cocok dan menjelaskan mengenai cara pakai obat tersebut.

Bagaimana mencegah osteoporosis?
Sama halnya dengan rambut yang beruban, osteoporosis sukar dihindari, walaupun dapat dihambat. Anda disarankan mengkonsumsi vitamain D dan kalsium dalam jumlah yang cukup. Olah raga, terutama jenis angkat beban, dapat membantu meningkatkan massa tulang. Selain itu, faktor risiko terjadinya osteoporosis harus dihindari.

Hubungi dokter bedah tulang anda untuk memperoleh keterangan lebih lanjut mengenai osteoporosis anda.